Kecepatan internet seluler di Indonesia menunjukkan lonjakan besar sepanjang 2025. Laporan DataReportal bertajuk Digital 2026 Edisi Oktober 2025 mengungkap bahwa median kecepatan unduh kini mencapai 45,01 Mbps. Data Ookla per Agustus 2025 menunjukkan peningkatan 53,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Selain unduh, median kecepatan unggah seluler di Indonesia juga meningkat menjadi 16,02 Mbps, naik 17,5 persen. Perbaikan ini menunjukkan bahwa pengalaman pengguna dalam mengirim file, mengunggah konten, hingga melakukan panggilan video berjalan lebih lancar.
Latensi Membaik, Pengalaman Pengguna Semakin Optimal
Selain kecepatan unduh dan unggah, laporan itu menunjukkan perbaikan signifikan pada latensi internet seluler. Nilainya turun menjadi 22 ms, membaik 8,3 persen dari tahun lalu. Latensi yang lebih kecil membuat respons jaringan lebih cepat, sehingga gaming dan video call terasa lebih stabil. Pada sisi lain, DataReportal bersama Ookla juga memaparkan kondisi internet fixed broadband di Indonesia. Kecepatan unggah broadband meningkat menjadi 26,61 Mbps dengan lonjakan 37,4 persen, sementara latensi menurun menjadi 7 ms, turun 12,5 persen. Perbaikan pada dua sektor ini memperlihatkan bahwa akses internet Indonesia bergerak ke arah yang lebih kompetitif.
Apa Arti Pengukuran Median bagi Pengguna?
Perlu dipahami bahwa laporan ini menggunakan metode pengukuran median, bukan rata-rata biasa. Median menunjukkan nilai tengah dari seluruh hasil tes, sehingga data ekstrem tidak memengaruhi hasil. Dengan pendekatan ini, gambaran yang muncul lebih akurat dalam merepresentasikan pengalaman pengguna sehari-hari. Ketika median unduh seluler berada di angka 45,01 Mbps, artinya setengah pengguna mengalami kecepatan di bawah angka itu dan setengahnya lagi berada di atasnya. Pendekatan ini memberi gambaran yang lebih realistis tentang kualitas jaringan secara nasional, terutama dalam negara dengan distribusi infrastruktur yang tidak merata.
Bekasi dan Jakarta Selatan Menjadi Kota Tercepat di Indonesia
Speedtest mencatat Bekasi dan Jakarta Selatan sebagai dua kota dengan koneksi seluler paling cepat di Indonesia. Bekasi memiliki median unduh sebesar 54,59 Mbps, sementara Jakarta Selatan mencatat 52,29 Mbps. Kedua wilayah ini menunjukkan kualitas jaringan yang lebih unggul dibandingkan kota-kota lain. Pada kategori unggah, Bekasi memiliki 21,05 Mbps dengan latensi 18 ms. Jakarta Selatan mencatat unggah sebesar 17,84 Mbps dengan latensi 20 ms. Meski keduanya memimpin secara nasional, posisi Indonesia secara global masih berada di papan bawah, sehingga peningkatan kualitas jaringan tetap menjadi pekerjaan besar ke depan.
Dengan lonjakan kecepatan, perbaikan latensi, dan peningkatan infrastruktur baik di seluler maupun broadband, perkembangan internet Indonesia sepanjang 2025 menggambarkan tren positif. Jika peningkatan ini terus berlanjut, kualitas layanan digital nasional diharapkan dapat bersaing lebih kuat di tingkat internasional. Baca berita lain disini.


